Get me outta here!

Monday, October 28, 2013

Kolokium

Akhirrnyaaa bebas jugaaa..
Mau cerita nih kemarin itu gue baru aja melalui satu fase terberat dalam hidup gue di IPB hhe

Kemarin itu gue abis KOLOKIUM, ya mungkin yang udah pernah melewatinya pasti bilang "ah baru kolokium, belum seminar dan sidang". "ah, cuma kolokium doang mah gampang". "ah cuma presentasi tinggal cuap-cuap doang" dan banyak "ah ah" yang lainnya.

Sebel juga sih sebenernya denger komentar yang kaya begitu. Mereka sih udah pernah ngelewatinnya, nah gue kan baru mau ke tahap itu dan deg-deg-annya setengah mati ditambah lagi gue baru tau klo gue kolokium itu seminggu sebelum hari H-nya. gue sama sekali belum bikin naskah, boro-boro naskah, metode penelitiannya aja gue ga tau. gue baru ketemu pembimbing itu dua kali dan baru dikasih tau gambaran umumnya aja tentang penelitian gue. 

waktu itu rasanya streeeesssss banget *lebay banget ya haha* dan pas bangun tidur gue cuma diem klo bahasa sunda-nya mah ngahuleung. mikirin ini gimana? metodenya apa? dll-nya.. gue udah nyari-nyari tapi sedikit sekali literatur tentang penelitian gue. Saat itu gue liat jam dan ternyata baru jam 3 pagi, gue pun mencoba menenangkan diri dengan shalat tahajud. Tiba-tiba setelah shalat tahajud seperti ada yang ngebisikin  "coba cari di google, cari skripsi dengan topik yang mirip, cari tentang kolkisin". seketika itu juga gue langsung cari dan alhamdulillah aaddaaaaaa.. subhanallah itu keajaiban disepertiga malam padahal sebelumnya udah gue cari-cari tapi ga ketemu-ketemu.. akhirnya setitik cahaya muncul

Hari-hari pun berlalu dan perasaan resah gundah gulana semakin menjadi tapi gue tetap yakin klo ini yang terbaik buat gue. Allah ga mungkin menetapkan ini tanpa alasan yang baik
tapi walaupun gitu gue tetaplah manusia biasa, dan akhirnya gue menceritakan semua kegalauan ke temen gue, Cipa "Cip, gimana nih naskah gue belum selesai, gue juga belum belajar buat presentasi takut ada pertanyaan yang ga gue bisa jawab. Pengen nangis rasanya" gue berkata-kata dengan mata yang berkaca-kaca. Cipa tetap tenang dan menjawab "anggap aja lu kaya tanaman yang lagi diberi perlakuan cekaman dy, kaya penelitian lu kultur jaringan. Tanaman itu diberi cekaman supaya tumbuh lebih baik walaupun itu rasanya ga enak banget. Nah sekarang, tinggal lu yang putusin mau jadi tanaman yang tetap hidup dan menjadi tanaman yang lebih baik lagi setelah diberi cekaman atau menjadi tanaman yang mati karena menyerah? itu lu yang putusin sendiri" 
setelah itu gue bertekat gue harus jadi tanaman yang hidup dan menjadi lebih baik setelah diberi cekaman, gue ga boleh jadi tanaman yang mati. gue harus survive, survive, ya survive!!!!
Setelah itu gue langsung berusaha sekuat tenaga untuk nyelesain semuanya dan alhamdulillah-nya dosbing (dosen pebimbing) gue baik-baik semua, hari minggu aja gue kerumah dosbing pembimbing 2 cuma buat minta revisian dan pas hari terakhir deadline naskah gue dua jam ngedit naskah diruangan dosbing 1, jadi dikerjain dan langsung diedit disana. subhanallah seperti biasa selalu ada pertolongan di waktu-waktu terakhir. Gue jadi inget dulu waktu gue didivisi sponsor disuatu kepanitiaan, gue hampir putus asa karena ga ada perusahaan yang mau jadi sponsor tapi tiba-tiba H-5 acara tiba-tiba ada perusahaan yang mau jadi sponsor, alhamdulillah..
Allah tak pernah membiarkanku untuk putus asa.
Tibalah tgl 24 Oktober, gue mencoba setenang mungkin, gue ga boleh panik dan membuat teman-teman yang lain juga ikut panik. Gue menenangkan diri dengan ngebecandain mereka membuat mereka tertawa padahal gue tau didalam hari mereka, mereka menyimpan kekhawatiran yang sama. takut lupa, takut ga bisa ngejawab pertanyaan dan takut pingsan pas lagi presentasi didepan.
Dan ada satu lagi yang bikin gue tambah semangat yaitu temen-temen yang datang dan menyaksikan kami bertujuh presentasi. Dukungan mereka amat terasa walaupun mereka hanya duduk dan diam menyaksikan.

akhirnya tibalah gue dan teman-teman harus presentasi. satu persatu temen gue dipanggil dan mempresentasikan rencana penelitian mereka. satu persatu temen gue lolos dari maut dan tibalah giliran gue, gue dapet giliran kelima, awalnya deg-degan tapi lama-lama gue tenang daaannn alhamdulillah gue bisa melewatinya.. seneng banget rasanya ternyata kekhawatiran gue selama ini ga terjadi, alhamdulillah.. 

Terimakasih Ya Allah karena telah memberikan cekaman itu dan Engkau mengizinkan aku untuk berhasil melewatinya.. Alhamdulillah :')


Terimakasih buat semua yang udah membantu kami yang ga bisa disebutin satu-satu :) Terimakasih IPB, Terimakasih Ya Allah

Sunday, October 13, 2013

Mutiara Negeriku Bagian 2

woaaa.. udah lama banget gue ga nulis di blog ini, kangen banget rasanya..
rasanya seperti sepasang kekasih yang tak pernah bertemu dan merindu dalam doa eaaaaa..

gue mau nerusin cerita tentang pengalaman gue PL kemarin nih..

tapi sekarang gue mau cerita tentang Bu Ade. Ibu ini adalah salah seorang buruh harian di Perusahaan tempat gue PL. Sekilas ibu ini sama seperti ibu-ibu lainnya tapi kalau kalian tau cerita hidupnya gue yakin kalian ga akan nilai ibu ini adalah ibu-ibu biasa. 

ibu Ade itu bukan ibu-ibu biasa karena hatinya..
bener-bener terharu setelah denger cerita dan ngeliat keseharian beliau
ibu ini ga pernah menampakkan kesedihan dan sangat penyayang..

Seperti kebanyakan orang desa yang polos ibu sangat terbuka sekali dengan kehidupannya.

pengalaman hidupnya yang paling berkesan dan paling membuat gue terharu adalah beliau pernah menjadi TKW ke Jordan selama 3 tahun. Menjadi TKW pun bukan karena keinginannya tapi demi suaminya, waktu itu ia terdesak untuk mengembalikan sejumlah uang, bukan uang miliknya. Suaminya, Pak Hadir ditipu oleh temannya sebanyak 24 juta.
tadinya Pak Hadir yang mau bekerja menjadi TKI tapi entah bagaimana lamarannya untuk menjadi TKI selalu di pending dan akhirnya bu Ade lah yang mencoba peruntungan di sana. kita memang tak pernah tau rencana Tuhan..

Beliau disana menjadi pengasuh dua orang anak dan membantu untuk membersihkan rumah. beliau juga bercerita kalau kerja disana tidak bebas, tidak boleh keluar rumah dan tidak boleh berbicara dengan warga sesama Indonesia tapi tak sepeti yang diberitakan di TV-TV, majikan bu Ade orangnya sangat baik tak pernah sekalipun beliau menerima kekerasan dari majikannya disana.


Setelah 3 tahun hidup di tanah orang akhirnya ia kembali ke tanah air tercinta, Indonesia. beliau bercerita kalau beliau tidak akan pernah lagi keluar negeri

baginya lebih baik hujan batu di negara sendiri dari pada negeri emas di negara orang lain. Banyak yang dapat dibanggakan dari negeri lain tapi lebih banyak lagi yang dapat di banggakan dari negeri sendiri, Indonesia..

Beliau juga cerita bercerita kalau ia tak mau lagi menjadi TKW kata beliau kalau bukan demi suaminya ia tak akan pernah kesana. ya beliau memang sangat menyayangi suaminya

gue ngeliat bentuk pengorbanan seorang istri demi suaminya, demi keluarganya
cinta bukan hanya ketika kau menerima kebahagiaan tapi juga bagaimana kau membuat orang yang kau cintai bahagia. ya, lagi lagi cinta bukan tentang menerima tapi memberi :)
Bukan hanya itu, tapi Bu Ade juga selalu berbagi..
ketika gue dan nydia PL disana bu Ade mempersilahkan kami menginap dirumahnya dan memberi kami makanan dan menyayangi kami bak anak sendiri. ya seperti yang udah pernah gue ceritain tadi ibu Ade ini adalah buruh harian dengan gaji Rp 12.500,00 perhari dan suaminya juga bekerja menjadi buruh harian di salah satu perusahaan beras. Kalau dipikir pakai logika bagaimana bisa mereka menghidupi anak-anaknya yang berjumlah 4 orang? dan ditambah lagi gue dan nydia tapi ga ada yang ga mungkin bagi Allah..
selain itu juga mereka masih mampu untuk selalu mengadakan syukuran sebulan sekali setiap tgl 11 dirumahnya dan selalu memberi kepada sesama.. benar-benar tak masuk diakal manusia..
Tapi Allah kan Maha kaya dan tak ada yang tak mungkin bagi Allah.. "bagi siapa bersyukur maka akan Aku tambahkan nikmatnya" dan itu benar-benar terbukti, subhanallah..